Rabu, Juni 25, 2014

Kenali Siapa Gurumu


Jumat, Juni 06, 2014

Kaos Merah Kuning

KETIKA militer melakukan kudeta yang ke-12 kalinya pada Mei 2014, ada aturan unik di Bangkok. Jam malam? Yang itu jangan ditanya: pasti ada di setiap kudeta. Jadi? Saya baca di koran kalau masyarakat dilarang berkaos Merah atau Kuning. Itu penanda para pendukung dua kubu yang berseteru di Thailand. Ceritanya nih, tentara di sana keluarkan aturan itu untuk meminimalisir perseteruan antar pendukung elit. Untungnya, rakyat Bangkok cerdas. Dress code tidak penting bagi mereka. Yang dipertanyakan justru alasan tentara lakukan kudeta. Meski rakyat menentang kudeta, Raja malah mendukungnya. Di sana, titah Raja itu mirip wahyu. Ketika tentara berhasil mengambil hati Raja, semuanya akan baik-baik saja. Dan... pemilu baru akan diadakan setahun kemudian. Taraaaap!!! #111words

Kamis, Juni 05, 2014

Atas Nama Adrenalin

CEDERA yang akibatkan kematikan adalah risiko terburuk bagi petinju. Bukan itu saja, masih banyak risiko gangguan otak lain yang membayangi mereka. Sebut saja parkinson. Saya sendiri belum dapat menemukan alasan mengapa pertandingan tinju disebut olahraga. Semangat olahraga untuk menyehatkan, bukan? Betul ada risiko cedera di setiap cabangnya, tetapi tidak ada yang seperti tinju: nyaris disengaja. Sudah nonton film Real Steel? Andai itu betul ada, jadi tidak perlu manusia yang diadu seperti ayam (lalu orang pintar memberinya label “olahraga”). Di atas ring hanya akan ada dua robot yang beradu. Risiko terburuk: robot rusak. Masih bisa diperbaiki atau buat baru lagi. Nyawa dua manusia terlalu berharga untuk dipertaruhkan demi adrenalin. Ini versi saya. #111words

Senin, Juni 02, 2014

Ukraina dalam Ayuran Rusia dan Barat

SETELAH 4 bulan berlalu, saya baru ngeh atas apa yang jadi latar krisis Ukraina. Ini pun atas bantuan persepektif Barat. Jadi ceritanya, akhir Pebruari 2014 Viktor Yanukovych gagal dalam pemilu Ukraina. Dia sekutu Rusia (baca: Vladimir Putin). Pemilu Presiden itu dimenangkan Petro Poroshenko, seorang pengusaha yang oleh Putin dinilai pro Barat. Karena ingin tetap memastikan Ukraina dalam pengaruh Rusia, Putin lalu menyerang Kiev. Barat kaget, setelah sebelumnya sumringah.

Menolak hasil pemilu bukan praktik Rusia saja. AS juga sering lakukan itu. Pernah di Turki. Di Mesir juga. Cuma caranya halus. Dalam konteks Ukraina, sebagai anggota NATO yang utama di Eropa, Inggris dan Prancis tidak berdaya. Investasi Rusia yang besar ada di kedua negara itu. Sekali merek mengutuk, Rusia bisa tarik dananya. Sebagian besar negara Uni Eropa, termasuk Jerman juga cari aman. Maklum, pasokan gas mereka semua dari Rusia.

Pengamat Barat cap Putin sebagai biang kerok krisis di sana. Ia disebut terobsesi ingin kembalikan romantisme kejayaan Uni Soviet dulu. Idealnya Dewan Keamanan PBB bertindak untuk atasi itu semua. Hmm.. tapi sepertinya masih tunggu kode dari AS. *yaa gitu deh #179words